17 April 2022 - Hari Raya Paskah (Tahun II/C)
Kubur Kosong dan Kebangkitan Yesus Kristus |
Pada
tahun yang lalu ada kabar yang menghebohkan dari Parepare, Sulawesi. Di sana
ditemukan ada tujuh makam yang kosong, di mana mayatnya sudah tidak ada lagi di
dalam peti. Peti matinya masih ada di situ tetapi mayatnya itu sendiri tidak
ada lagi. Menghebohkan karena apa, karena ini adalah sebuah peristiwa yang
tidak biasa, sampai kemudian diteliti, ternyata pihak keluargalah yang
mengambil mayat itu dan kebetulan mayat itu adalah mayat yang kena covid.
Barangkali karena keluarganya tidak mau pemakaman yang seperti itu, maka,
mereka menggalinya kembali dan memakamkannya.
Peristiwa
yang dirasakan oleh orang yang pertama kali melihat kubur itu kosong, dengan tidak
ada lagi mayat di dalamnya, tentu menyentak dan mengagetkan dia. Mereka menduga
dan menyangka yang macam-macam. Karena bisa jadi memang dicuri oleh orang lain,
atau jangan-jangan dia bangkit tiba-tiba dari situ atau entah kemana, mereka
sendiri yang pertama melihat itu, itulah yang persis tahu.
Dalam
injil hari ini, bapa, ibu dan saudara-saudari yang terkasih, kita juga
sesungguhnya disuguhkan cerita tentang makam yang kosong. Bahwa mayat Yesus
tidak ditemukan lagi dalam kubur yang kosong, dalam kubur yang ditutup batu yang
besar itu. Peristiwa yang diceritakan kepada kita ialah bagaimana Maria Magdalena dan maria-maria
yang lain, seperti sebuah kebiasaan yang ada dalam tradisi orang Israel-Yahudi
ini, mereka biasanya juga berziarah pergi ke kuburan, pagi-pagi benar, dan
itulah barangkali yang sampai hari ini kita adaptasi. Kalau ditempat-tempat
atau di desa-desa sekarang, tadi pagi, subuh-subuh sekali, orang-orang akan
pergi ke makan untuk berziarah. Mereka berdoa disitu dan nanti ada satu–dua
atau hampir semua keluarga biasanya menyiapkakn makanan, memberi makanan di
tempat itu, di kuburan itu dan mereka juga nanti akan sambil makan disitu.
Ini
barangkali menjadi sebuah adaptasi dari kebiasaan orang-orang Yahudi bahwa
mereka pergi ke kuburan pagi-pagi benar untuk melihat dan sambil juga berziarah
kepadanya. Yang mengagetkan maria Magdalena ini ialah bahwa dia melihat kubur
ini tidak lagi tertutup seperti sedia kala, padahal tutup dari kubur ini adalah
sebuah batu yang besar, yang barangkali satu orang atau dua orang tidak sanggup
untuk membukanya. Dia sangat kaget dan dalam kegagetan itu kemudian dia berlari
menemui murid-murid Yesus. Mengapa dia berlari menemui murid-murid Yesus, karena
dia ingin supaya murid-murid Yesus ini juga menyaksikan kubur yang kosong itu dan
murid yesus pun belari. Di ceritakan dalam injil kepada kita pada hari ini
bahwa Petrus pun kemudian berlari menuju makam itu karena keinginan tahuannya
dan penasarannya, apakah betul-betul kubur itu kosong. Dia berlari tetapi dia
kalah cepat dari murid-murid yang lain. Murid yang lain lebih dahulu sampai di
kubur itu tetapi dia hanya melihat dari luar ke dalam dan tidak mau masuk
karena apa, karena dia tahu posisinya. Petrus ini adalah ketua dari para rasul.
Maka murid yang lain yang lebih dahulu yang boleh jadi sebetulnya lebih cepat
sampai di situ berlari karena dia lebih muda tetapi dia tidak mau masuk
menyaksikan secara langusng, namun lebih dahulu menunggu Petrus, ketua para
rasul ini untuk kemudian sampai di tempat itu dan kemudian mempersilahkan Petrus
masuk dan melihat ke dalam.
Dan
benarlah bapa, ibu dan saudara-saudari terkasih bahwa memang makam ini kosong.
Tidak ada lagi Yesus didalamnya, tidak ada lagi mayat di dalamnya. Mereka
sangat kaget akan hal itu, karena sampai pada saat itu sebetulnya para murid
juga tidak memahami atau barangkali mereka memang melupakan apa yang pernah
dikatakan oleh Yesus bahwa dia akan bangkit dari kuburnya. Ketika Yesus berada
dalam Bait Allah waktu Bait Allah dijadikan menjadi pasar, Yesus sudah berkata
kepada mereka, “rombaklah Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya
kembali”. Yang orang pikir pada waktu itu bahwa 46 tahun Bait Suci ini dibangun
dan sekarang Engkau mengatakan bahwa Engkau sanggup membangunnya dalam tiga
hari saja. Yang dimaksudkan Yesus pada waktu itu ialah peristiwa kebangkitan
yang nyata pada hari ini bahwa sesudah mengalami penderitaan dia siksa, dia
disalibkan, dia wafat dan nanti pada hari ketiga dia akan bangkit lagi. Itulah
yang terjadi bapa, ibu dan saudara-saudari yang terkasih, sehingga apa yang
tidak mungkin menurut pikiran manusia sekarang nyata terlaksana karena Allah
memiliki kuasa yang jauh lebih besar dari apa yang dipikirkan dan dimiliki oleh
manusia.
Tidak
seorang pun yang sanggup memikirkan itu bapa, ibu dan saudara-saudari yang
terkasih sampai Yesus menaklukkkan kematian. Bahwa kemudian kubur itu kosong Yesus
tidak ada lagi disitu, dia menaklukkan kematian, dia bangkit kembali. Dan apa
yang terjadi ialah bahwa batu besar penutup kubur itu dapat digulingkan. Kebangkitan
Yesus ini atau kubur kosong ini mendatangkan kegalauan kepada imam-imam kepala
dan ahli-ahli taurat, karena apa… karena mereka selalu berusaha untuk kemudian
membumkan Yesus agar orang-orang tidak mengikuti Yesus lagi dan mereka tahu
sekarang bahwa Yesus ini sudah bangkit, mereka juga semakin gelisah, karena itu
dalam Injil yang lain nanti kita akan dengarkan bagaimana kemudian orang-orang
atau pemuka-pemuka agama Yahudi ini berpesan kepada prajurit-prajurit yang
menjaga kubur itu, supaya mereka berbohong dan mengatakan bahwa mayat Yesus itu
sedang dicuri, bukan bangkit.
Itulah
yang mereka wartakan agar orang-orang kemudian tidak percaya akan kebangkitan yesus
dan dengan demikian, mereka tidak mengikuti Yesus lagi. Tetapi peristiwa
sesudah kebangkitan Yesus ini menunjukkan kepada kita apa yang terjadi
sesungguhnya. Sekuat apapun imam-imam kepala menghambat berita tentang
kebangkitan Yesus, mereka tidak mampu, karena Allah memiliki jalannya sendiri.
Karena itu lah Yesus berkata berkali-kali sesudah kebangkitn ini bahwa Dia
menunjukkan dirinya kepada para murid. Itulah sebabnya kita mendengarkan cerita
tentang Thomas yang tidak percaya. Karena ketika Yesus menunjukkan dan datang
kepada para murid yang waktu itu juga sedang merasa ketakutan, karena mereka
diburu oleh orang-orang Yahudi ini, mereka menutup diri, karena dihinggapi
ketakutan dan nanti kemudian Yesus menghampiri mereka disitu sesudah dia
bangkit dari orang-orang mati dengan menunjukkan dirinya, dan Thomas pada waktu
itu tidak ada disitu, dan Thomas mengatakan bahwa “sebelum aku melihat bekas
paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu
dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan
percaya”. Yesus kemudian datang kepadanya dan menunjukkan diri-Nya kepada
Thomas dan Thomas kemudian mengatakan “Ya Tuhanku dan Allahku!”. Pada saat itu juga
kemudian Thomas percaya.
Injil
melukiskan kepada kita bagaimana kemudian kebangkitan ini sungguh terjadi bahwa
Yesus Tuhan kita itu adalah Yesus yang sungguh-sungguh bangkit dari kematian. Bahwa
memang pada waktu itu bapa, ibu dan saudara-saudari terkasih, tidak masuk akal
bagi orang-orang Yahudi, imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat, tetapi bagi
kita orang-orang Kristen ini adalah peristiwa terbesar. Peristiwa terbesar
karena apa, karena pada hari ini kita berkumpul di sini, di gereja ini, karena
atas dasar itu. Kalau kubur tidak kosong pada waktu itu, mustahil kita dapat berkumpul
pada saat ini. Tetapi karena justru kebangkitan Tuhan, maka itulah yang selalu
kita rayakan setiap hari minggu, kita merayakan peristiwa kebangkitan Tuhan dan
mengingat bagaimana Dia mengorbankan diri-Nya kepada kita untuk menebus
dosa-dosa kita. Sedemikian baik Allah kepada kehidupan kita bahwa Dia memperhatikan
kita, menunjukkan kepada kita dan kemudian memperjelas bahwa Tuhan itu adalah Tuhan
yang senatiasa ada bersama dengan kita dan Yesus itu adalah Tuhan yang hidup.
Inilah
menjadi sebuah bukti bagi kita akan ketuhanan Yesus. Banyak orang yang meragukan
bahwa Yesus ini adalah Tuhan. Tetapi peristiwa kebangkitan menunjukkan kepada
kita bahwa memang Dia sungguh-sungguh Tuhan. Bapa, ibu dan saudara-saudari yang
terkasih ada banyak nabi, sebelum kedatangan
Yesus, namun semua nabi itu mengalami kematian, dia dikuburkan, tetapi dia
tidak mengalami kebangkitan. Yesus adalah nabi terakhir dalam kehidupan ini
yang diutus oleh Allah, Dia mati, dia wafat, tetapi yang membedakan dia dari
nabi-nabi yang lain, sehingga Yesus diakatakan sebagai Tuhan adalah karena Dia
bangkit dan mengalahkan kematian. Tidak pernah ada sebelumnya nabi sebesar Yesus,
tidak ada pernah manusia seperti Yesus, yang wafat dan kemudia bangkit lagi.
Kebangkitan Yesus ini adalah sebuah cara dalam kehidupan kita, bapa, ibu dan
saudara-saudari yang terkasih, di mana
terjadi ada perubahan dari penderitaan, kemudian kubur yang kosong dan itulah
bukti kebangkitan. Dengan itu, kemudian Yesus menunjukkan kepada kita bahwa
penderitaan itu akan berlalu, karena apa…. karena dikalahkan oleh kebangkitan.
Karena Tuhan kita yang sungguh nyata tetap hidup dan Dialah yang akan tetap
menyertai kita masing-masing. Persolannya bagi kita bapa, ibu dan
saudara-saudari yang terkasih ialah sejauh mana kita sungguh-sungguh mampu untuk
kemudian melihat pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita. Yesus telah
menunjukkan jalan lain dalam kehidupan ini bahwa betapa pun kita ada dalam
sebuah penderitaan, yakinlah bahwa penderitaan itu akan berubah menjadi
sukacita, karena apa… karena lewat peristiwa kebangkitan yang diberikan oleh Tuhan
kepada kita.
Ada
sebuah cerita bapa, ibu dan saudara-saudari yang terkasih tentang seorang pria
yang mengalami kesulitan dalam ekonominya. Dia adalah seorang manager yang
sukses hingga pada akhirnya kemudian apa yang dia pimpin ini bangkrut. Karena
dia merasa sudah gagal, dia menemui ahli ekonomi terpandang. Dia bertelepon dan
berjanji untuk bertemu. Ketika tiba waktu untuk bertemu, dia datang ke tempat
itu dan alangkah kagetnya ternyata dia tidak menemui seorangpun di gedung itu,
dimana mereka berjanji, kecuali ada dua pintu dan sebuah tulisan diatasnya.
Pintu pertama tertulis “merasa payah dalam keuangan” dan pintu kedua “enjoy
dalam pekerjaan”. Kemudian karena dia merasa bahwa dia adalah orang yang payah
dalam keuangan, kemudian dia masuk lewat pintu itu, “merasa payah dalam keuangan”.
Ketika dia masuk ke dalam, dia melihat dua pintu yang lain, pintu yang pertama
adalah “penghasilan 30 juta ke atas”, dan pintu yang kedua “penghasilan 30 juta
ke bawah”. Sesuai dengan penghasilannya, “30 juta ke bawah”, dia masuk lewat
pintu itu. Sesudah dia masuk, dia melihat tidak ada juga orang di situ, kecuali
dua pintu yang ada di situ, pintu pertama tertulis “menabung 5 juta ke atas
setiap bulan”, dan pintu yang kedua “menabung 5 juta ke bawah setiap bulan”.
Dia tempuh sesuai dengan apa yang dia lakukan. Dia buka pintu itu dan terrnyata
dia kembali ke pintu yang sebelumnya atau ke tempat dimana dia sebelumnya
berada.
Cerita
ini bapa, ibu dan saudara-saudari yang terkasih adalah cerita orang-orang yang tidak
mampu melampaui apa yang ada dalam dirinya. Sering sekali kita selalu
mengulangi kebiasan-kebiasaan dan pikiran-pikiran yang ada dalam diri kita
masing-masing. Dia kemudian menempuh jalan itu merasa payah dalam keuangan
karena apa, karena dia sudah menanamkan dalam dirinya bahwa dia memang orang
yang susah, bawah dia adalah orang yang sedang bermasalah dalam keuangan. Sementara
pintu yang lain tersedia yakni enjoy dalam pekerjaan. Seandainya dia memilih
pintu yang satu “enjoy dalam pekerjaan”, maka dia tidak akan kembali ke pintu
yang sebelumnya dan dia akan menemukan titik terang dalam persoalan
kehidupannya. Banyak diantara kita bapa, ibu dan saudara-saudari yang terkasih,
seperti pria ini, menempuh jalan yang biasa-biasa saja dan mengukti terus-menerus
cap yang ada dalam diri kita. Ketika ada orang lain mengatakan kita orang yang
susah, kita juga berpikir bahwa kita adalah orang yang susah. Ketika ada orang
lain mengatakan bahwa kita adalah orang yang gagal, kita merasa bahwa kita
orang yang gagal, bahkan mungkin orang lain tidak mengatakan itu pada kita
tetapi kita merasa bahwa kita sebagai orang yang gagal.
Hari
ini bapa, ibu dan saudara-saudari yang terkasih, Yesus menunjukkan kepada kita
sebuah jalan kehidupan. Banyak orang mengatakan kepada Yesus bahwa Dia adalah
orang yang gagal, karena dia tersalibkan, karena Dia adalah Tuhan tetapi Dia
tidak mampu mengatasi segala persoalannya bahkan seorang penjahat yang di atas
kayu salib mengatakan itu kepada Dia, mengejek Dia bahwa Dia adalah Tuhan
tetapi tidak mampu melawan serangan-serangan dari musuh-musuh-Nya tetapi Yesus
tetap berkukuh dan menempuh jalan penderitaan ini hingga akhirnya dia bangkit.
Ingat
bapa, ibu dan saudara-saudari yang terkasih bahwa kita adalah orang-orang yang
sudah ditebus oleh Tuhan. Jalan kita adalah jalan yang berbeda, jangan ikuti
jalan yang sebelumnya membawa kita kepada kematian, yang membawa kita kepada
dosa-dosa dan yang membawa kita kepada kegagalan. Nikmati kehidupan ini, karena
apa, karena kita berhak menikmati kehidupan ini, karena Yesus sudah bangkit
bersama dengan kita. Yesus sudah menebus dosa-dosa kita.
Pada
jumat agung, kita sudah merenungkan bagaimana Yesus itu kemudian telah melunasi
segala utang-utang kita, dosa-dosa kita yang mencap kita. Kita sudah
dimateraikan dan kita kemudian dibebaskan dari segala utang-utang kita, dosa-dosa
kita. Hari ini kita bangkit bersama dengan Yesus, tanpa beban apa pun. Semua
orang tentu memiliki masalah dalam kehidupannya, tetapi justru itulah yang mau
kemudian diterangkan oleh Yesus kepada kita pada hari ini. Sesulit apapun
kehidupan kita, seberat apapun yang sedang kita tempuh pada saat ini, Yesus
menunjukan kepada kita kebangkitan yang mulia, Dia mengalahkan kematian itu, Dia
sungguh-sungguh hidup dan Yesus yang sungghu-sungguh hidup inilah yang
senantiasa menyertai kehidupan kita. Karena itu tidak ada lagi alasan bagi kita
bapa, ibu dan saudara-saudari yang terkasih untuk tidak berimana secara sungguh-sungguh
kepada Yesus. Kita senantiasa mengandalkan Yesus dalam kehidupan kita, dalam
semua pergolakan hidup kita, dalam semua kesulitan-kesulitan kita, karena Dia
akan kemudian membangkitkan kita kembali, menuntun kita ke jalan yang lain,
jangan lewati pintu yang sama lagi, karena kita akan kembali ke tempat yang
sama. Kebangkitan Tuhan menunjukkan dan membawa kita ke pintu yang lain dan
kita akan memperoleh kesuksesan dalam kehidupan kita. Semoga Tuhan senantiasa
memberkati kita. Amin
0 Komentar